Posisi pertama ada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai market cap mencapai Rp1.140 triliun. Saham Grup Djarum milik keluarga Hartono ini melemah 1,86 persen ke posisi Rp9.250 per saham dalam sepekan.
BREN
Posisi kedua ada saham milik taipan Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dengan nilai market cap mencapai Rp1.100 triliun.
Saham energi terbarukan ini melemah 9,86 persen ke posisi Rp8.225 per saham pada penutupan Jumat (31/5/2024) setelah saham ini diperdagangkan dengan mekanisme full call auction (FCA).
FCA adalah mekanisme perdagangan menggunakan kuotasi bid–offer yang hanya akan dipasangkan pada jam-jam tertentu yang sesuai dengan sesi perdagangan masing-masing. Selanjutnya, harga saham akan ditetapkan berdasarkan volume perdagangan terbesar.
AMMN
Posisi ketiga ada saham PT Amman Mineral International Tbk (AMMN) dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp875,66 triliun. Saham terafiliasi Grup Panigoro ini perkasa 14,45 persen ke posisi Rp12.075 per saham dalam sepekan.
TPIA
Posisi keempat ada saham milik Prajogo Pangestu lainnya, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp793,74 triliun. Saham TPIA menguat tipis 0,27 persen pada penutupan perdagangan Jumat (31/5/2024) ke posisi Rp9.175 per saham dalam sepekan.
BBRI
Saham perbankan pelat merah yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) berada di urutan kelima market cap terbesar di BEI. BBRI mencatat nilai market cap mencapai Rp657,76 triliun. Saham bank wong cilik ini ditutup turun 8,05 persen dalam sepekan ke posisi Rp4.340 per saham.