Secara rinci, beban penjualan tercatat sebesar Rp450,61 miliar dari sebelumnya Rp411,11 miliar, serta beban umum dan administrasi sebesar Rp80,67 miliar dari sebelumnya Rp63,27 miliar.
Hingga akhir September 2022, total nilai aset MGRO tercatat sebesar Rp2,64 triliun, tumbuh 45,30% dari posisi akhir Desember 2021 yang sebesar Rp1,82 triliun. Adapun, liabilitas tercatat sebesar Rp2,01 triliun dan ekuitas sebesar Rp627,37 miliar.
Manajemen MGRO menilai bahwa, bisnis kelapa sawit terutama di pasar ekspor masih prospektif pada tahun depan, meskipun dibayangi resesi global. Permintaan akan produk turunan CPO diproyeksikan akan tetap tinggi.
Terlepas dari kondisi apapun, CPO dan produk turunannya tetap akan menjadi kebutuhan utama yang dibutuhkan masyarakat. Dari sisi volume bisa dipastikan dapat stabil atau meningkat, tetapi dari sisi harga belum dapat diprediksi karena dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti logistik, kenaikan suku bunga, serta inflasi.