Adapun pendapatan selular masih menjadi tulang punggung pemasukan ISAT senilai Rp40,24 triliun, disusul omset multimedia, komunikasi data, dan internet sebesar Rp783,64 miliar.
Dari sisi neraca, jumlah aset ISAT akhir tahun 2022 mencapai Rp113,88 triliun, meningkat 79,62% dibandingkan tahun 2021 sebanyak Rp63,39 triliun. Ini terjadi akibat adanya peningkatan nilai aset lancar dan aset tidak berwujud sebagai dampak dari penggabungan usaha.
Nilai liabilitas ISAT tumbuh 54,9% menjadi Rp82,26 triliun, karena ada reklasifikasi utang, dan dampak dari penambahan jumlah menara yang disewa. Adapun modal bersih alias ekuitas juga tumbuh 206,9% mencapai Rp31,61 triliun, akibat kenaikan tambahan modal disetor dari merger.
(DES)