Beban operasi lainnya juga melonjak menjadi Rp127,67 miliar dari akhir Juni 2022 sebesar Rp56,75 miliar. Mayoritas beban disumbang dari rugi penjualan investasi yang mencapai Rp109,67 miliar.
Dengan kondisi tersebut, BKSL mencatatkan rugi tahun berjalan hingga Rp214,72 pada semester I 2023. Angka tersebut membengkak dari rugi paruh pertama tahun lalu sebesar Rp26,53 miliar.
Adapun rugi neto yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp205,87 miliar per akhir Juni 2023. Nilainya, jauh lebih besar dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp21,31 miliar.
Sementara itu, rugi per saham dasar mencapai Rp1,38, naik dari semester I 2022 sebesar Rp0,32.
(FRI)