IDXChannel - Perubahan komposisi indeks MSCI untuk periode Agustus 2025 kembali memantik pergerakan saham-saham milik para konglomerat Tanah Air.
Sejumlah emiten milik taipan seperti Prajogo Pangestu dari Grup Barito, keluarga Widjaja (Grup Sinarmas), hingga Hapsoro Sukmonohadi alias Happy Hapsoro mencatatkan kenaikan tajam. Sebaliknya, saham milik Boy Thohir justru melemah akibat didegradasi dari indeks bergengsi tersebut.
Dua saham milik Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dan PT Petrosea Tbk (PTRO), resmi masuk ke dalam daftar MSCI. CUAN masuk ke dalam MSCI Global Standard Indexes bersama PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), sedangkan PTRO masuk ke MSCI Small Cap Indexes. Keduanya langsung melesat di awal perdagangan Jumat (8/8/2025), masing-masing naik 8,90 persen dan 11,63 persen pada pukul 09.10 WIB.
Saham lain milik Prajogo turut terdorong sentimen positif. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik 7,14 persen, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) menguat 4,15 persen, dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menguat 2,76 persen. Hanya PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) yang stagnan di Rp9.025 per unit.
Grup Sinarmas juga kebagian euforia MSCI. Saham DSSA melejit 15,73 persen setelah masuk MSCI Global Standard Indexes. Saham lainnya seperti PT Sinarmas Multiartha Tbk (SMMA) naik 9,56 persen, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) naik 9,12 persen, dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) menguat 7,57 persen.
Sementara itu, saham milik Hapsoro ikut menguat. PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) naik 3,62 persen setelah keduanya masuk ke MSCI Small Cap Indexes. Serupa, induknya PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) juga ikut menguat 2,69 persen.
Kemudian, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG), yang berada di bawah naungan Grup Triputra, turut terdongkrak 2,41 persen.
Di sisi lain, Grup MNC milik Hary Tanoesoedibjo juga ikut tersengat MSCI. Saham PT MNC Tourism Indonesia Tbk (KPIG) naik 4,85 persen usai masuk ke daftar indeks tersebut.
Berbanding terbalik, sejumlah emiten milik Boy Thohir justru terkoreksi. PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) turun 2,94 persen setelah didegradasi dari indeks utama ke indeks Small Cap. (Lihat tabel di bawah ini.)
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) bahkan anjlok 7,33 persen karena terdepak dari Small Cap Indexes. Saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) masing-masing juga turun 2,18 persen dan 0,40 persen.
Berbeda dengan lainnya, satu-satunya saham Boy Thohir yang masuk ke dalam indeks—PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI)—mencatatkan kenaikan terbatas 2,46 persen.
Sementara itu, Grup Panin juga kurang beruntung dalam review kali ini. PT Panin Financial Tbk (PNLF) terdepak dari indeks Small Cap dan sahamnya turun 1,57 persen. Saham PT Bank Panin Tbk (PNBN) dan PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) juga ikut terkoreksi masing-masing 1,30 persen dan 0,64 persen.
Seluruh perubahan komposisi MSCI ini akan berlaku setelah penutupan perdagangan pada 26 Agustus 2025 dan efektif per 27 Agustus 2025. Review MSCI selanjutnya dijadwalkan pada 5 November 2025, dengan tanggal efektif 25 November 2025. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.