"Seperti pembukaan GI di kampung itu kami ingin agar tingkat takar rumput bisa mendapatkan pengetahuan terkait literasi keuangan," tutur Kresna.
Kresna menjelaskan, tujuan pembukaan GI memang untuk lebih meningkatkan literasi masyarakat di kampung mengenai pasar modal. Selain itu, pembukaan GI juga diharapkan dapat menjadi bentuk pemberdayaan masyarakat di bidang pasar modal.
"Jika ada kelebihan dalam penghasilannya itu agar tidak digunakan secara konsumtif saja, tapi bisa ikut berinvestasi untuk masa depan," ungkap Kresna.
Kresna menambahkan, kehadiran GI juga kini sudah terlihat dampaknya, di mana masyarakat Papua kini telah mulai aktif bertransaksi. Terlihat sepanjang triwulan I-2024, total nilai transaksi secara year to date mencapai Rp515 miliar, dengan total jumlah investor mencapai 86.827 investor. (TSA)