Sebelum disuspensi, PANI juga masuk dalam radar pantauan usai mengalami peningkatan harga saham diluar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA) pada 7 Juli 2022 dan akhirnya kembali si suspensi pada 18 Juli 2022.
Adapun emiten produsen kemasan kaleng ini menargetkan pendapatan tumbuh 100 persen setelah melebarkan bisnisnya ke properti dan mengakuisisi PT Bangun Kosambi Sukses (BKS).
Direktur Utama PANI Prilli Budi Pasravita Soetantyo mengatakan, pihaknya melihat prospek pengembangan bisnis cold storage masih terbuka lebar. Hal ini karena pasar telah terbuka dan permintaan yang meningkat dibandingkan ketika Covid-19.
"Kami melihat ada prospek, apalagi di bisnis cold storage karena sekarang pasar sudah terbuka dan permintaan juga sudah tinggi kembali dibanding saat Covid-19," ujar Prilli beberapa waktu lalu.
(FRI)