Sementara itu, Relative Strength Index (RSI) merupakan indikator teknis yang diaplikasikan dalam analisis keuangan, termasuk saham. Adapun RSI berperan sebagai parameter momentum, yakni mengukur pergerakan harga. Peningkatan momentum menandakan saham sedang dibeli secara aktif, sedangkan penurunan mengindikasikan melemahnya tren saham yang bersangkutan.
Kemudian, volume dalam transaksi saham merupakan indikator yang berfungsi untuk menunjukkan jumlah perdagangan atau transaksi yang terjadi dalam perdagangan di suatu sesi. Dengan kata lain, volume perdagangan saham menunjukkan jumlah total perpindahan uang baik yang terbeli maupun yang terjual.
Oleh karena itu, ketika memutuskan untuk menjadi investor di pasar saham, terang BEI, investor perlu memiliki pengetahuan untuk melakukan analisa fundamental atau teknikal dalam berinvestasi.
Jika tidak memiliki kemampuan untuk membaca data analisa, investor bisa terbawa arus spekulator yang mungkin punya tujuan memanipulasi harga saham. Banyak kasus yang telah menyebabkan sejumlah investor mengalami kerugian akibat ulah “pom pom” saham hingga spekulator.
"Walaupun otoritas pasar modal bisa melakukan tindakan terhadap pelanggaran ini, namun pelanggaran tersebut biasanya baru terdeteksi ketika sudah memakan korban investor," tandasnya.
(DES)