Data ini kemudian digunakan sebagai pertimbangan investor apakah sebuah saham tersebut overvalued atau undervalued. Investor bisa melakukan analisis saham dengan pendekatan kondisi fundamental perusahaan dan sektor industri bisnisnya.
Kebijakan ekonomi suatu negara sangat berpengaruh terhadap saham perusahaan, khususnya perubahan tinggi rendahnya suku bunga menjadi pertimbangan investor dalam berinvestasi.
Selain itu, performa perusahaan juga turut mempengaruhi harga saham, jika performa bagus, maka harga saham naik, begitu juga sebaliknya.
Selain itu, kenaikan harga sebuah komoditi juga bisa berpengaruh pada kenaikan harga saham. Misalnya saja saham perusahaan pertambangan mengalami kenaikan tajam ketika harga minyak dunia meroket, begitu juga sebaliknya, papar BEI.
Analisa fundamental sebuah perusahaan juga dipengaruhi kondisi internal perusahaan. Manajemen kerja dan keuangan yang stabil akan memberikan dampak positif pada pergerakan saham perusahaan.