Ditambahkannya, inflasi akan berdampak pada kenaikan bahan baku. Namun ada sebagian kenaikan bahan baku yang akan dibebankan kepada harga jual.
"Kenaikan harga akan berdampak ke bahan baku. Sebagian (dibebankan) ke customer, sebagian besar bisa kita manage. Jadi target pertumbuhan 15% yoy dapat kita capai," tegas Kwee.
Sebagaimana diketahui, CHEM baru saja resmi melakukan pencatatan perdana (listing) di BEI, Jumat (8/7/2022). Pada awal perdagangan, saham CHEM sempat melesat hingga menyentuh level tertinggi Rp190 per saham, sebelum akhirnya ditutup menguat 3,33 persen menuju level Rp155 per saham.
Perusahaan menawarkan sebanyak 500 juta saham baru, yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp25 setiap saham, atau sebanyak 29,41 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dalam masa penawaran umum CHEM ditetapkan dengan harga IPO Rp150 per lembar saham. (TSA)