IDXChannel - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) sedang berjuang keluar dari ancaman kebangkrutan dengan tumpukan utang Rp70 triliun. Salah satu strategi yang ramai diperbincangkan adalah dengan membesarkan anak usahanya PT Citilink Indonesia.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengaku pihaknya tengah berupaya untuk negosiasi dengan lessor soal pembayaran sewa.


“Ya jelas pastinya dong kita sedang melakukan berbagai negosiasi dan lobbying kepada lessor tapi tak hanya itu ke berbagai elemen lain juga,” kata Irfan saat dihubungi, Minggu (19/9/2021).


Dirinya menanggapi terkait notulensi yang beredar dengan pernyataan "Manajemen telah memutuskan bahwa PT Citilink Indonesia akan dibesarkan dan PT Garuda Indonesia akan dikecilkan," itu tidak sesuai kebenarannya.


“Notulen ngak resmi tuh, beberapa itu baru hanya diskusi untuk keputusan dan hasil resmi masih akan kita rapatkan internal terlebih dahulu. Kita coba restrukturisasi,” pungkasnya.


Ditambahkan oleh Erick sebelumnya, berdasarkan klasifikasinya, terdapat dua jenis lessor. Di mana, lessor yang terindikasi korupsi berdasarkan temuan KPK dan lessor yang mematok harga sewa pesawat yang bombastik.

Pemegang saham sendiri akan fokus pada jenis lessor kedua. Dalam perhitungannya, bila kesepakatan dicapai, maka penghematan biaya operasional Garuda mencapai 50 persen. Kondisi ini dapat membantu nafas bisnis emiten penerbangan pelat merah itu. (RAMA)