"Kami berharap pemerintah lebih memperhatikan keberlanjutan industri tembakau melalui regulasi yang berimbang bagi Seluruh pemangku kepentingan," kata Dinar.
Terkait kinerja keuangan, hingga akhir Maret 2022, perseroan berhasil membalik rugi menjadi laba bersih sebesar Rp 4,29 miliar. Meski demikian, pendapatan Bentoel turun sebesar 18,01 persen menjadi Rp 1,82 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 2,22 triliun.
Sementara itu, dari sisi pengeluaran, emiten rokok ini mencatat penurunan beban pokok penjualan sebesar 24,48 persen menjadi Rp 1,43 triliun dari sebelumnya Rp 1,96 triliun. Beban penjualan juga turun 48,47 persen menjadi Rp 66,5 miliar. Lalu, beban umum dan administrasi turun 5,08 persen menjadi Rp 66,95 miliar.
Hingga akhir Maret 2022, total nilai aset perseroan tercatat sebesar Rp 9,05 triliun. Adapun, total liabilitas turun 10,27 persen menjadi Rp 3,23 triliun dan total ekuitas naik 0,34 persen menjadi Rp 5,81 triliun. (RRD)