"Jadi anjloknya indeks saham di Asia (kemarin) tidak terlepas dari pasar AS yang merah. SnP500 koreksi dua persen dalam satu hari itu warning bahwa winter benar benar akan segera datang," tutur Bhima.
Disebutkannya, beberapa waktu diketahui beberapa fund manager tengah sibuk mengentas portofolionya dari pasar dan lebih memilih menumpuknya dalam bentuk simpanan cash.
"Ini bisa jadi pertanda bahwa resesi di AS akan segera tiba," ungkap Bhima.
Terkait ancaman tersebut, lanjut Bhima, saat ini yang sedang dipertimbangkan pelaku pasar adalah dampak berganda yang bakal menimpa negara-negara emerging market.
"Apakah (resesi) dapat memicu pelarian modal seperti 2013, atau malah berimbas tekanan hebat seperti dekade 1970an yang berujung pada terjadinya hyper inflasi," tegas Bhima. (TSA)