IDXChannel - Sejarah saham MEGA (PT Bank Mega Tbk) perlu Anda cermati saat ini. Bank Mega (MEGA) adalah perusahaan Indonesia berbentuk perseroan terbatas dan bergerak di bidang perbankan dan jasa keuangan. Bank ini berkantor pusat di Jakarta dan merupakan bagian dari CT Corp, didirikan pada tanggal 15 April 1969.
Bank Mega berasal dari PT Bank Karman (Karya Aman), yang didirikan pada tanggal 15 April 1969 dan berkantor pusat di Surabaya, dengan kantor pusat yang berlokasi di Jl. Bunga Jepang No. 180-184. Tercatat telah beberapa kali berpindah kepemilikan, pada tahun 1988 menjadi bank non-devis dengan 2 cabang, pada tahun 1989 memiliki aset sebesar Rp 123 miliar.
Kemudian cabang bertambah menjadi 6 cabang dan 4 cabang pembantu yang tersebar di beberapa kota, seperti Jakarta, Malang dan Gresik. Pada 11 Maret 1991, Bank Karman diakuisisi oleh Pudjianto, pemilik Zebra Taxi Surabaya (melalui PT Continental Zebra Taxi) dan Dana Kesejahteraan Pegawai Bapindo, masing-masing memiliki 35-20% saham.
Selain itu, Ade Nasution juga ikut serta dengan kepemilikan 20% saham, dan pemilik sebelumnya sebelum akuisisi, Tjahjono Goenadi yang masih memegang 25% saham minoritas. Setelah diakuisisi, Bank Karman pindah ke Jakarta dan berganti nama menjadi Bank Mega pada 1 Januari 1992.
Setelah diakuisisi, Bank Mega benar-benar menurun efisiensinya dan hampir bangkrut. Saat itu, seorang pengusaha sepatu, Chairul Tanjung (yang kemudian menjadi pemilik CT Corp), memutuskan untuk membeli kembali seluruh saham Bank Mega dari tangan pemilik sebelumnya.
Chairil Tanjung menjual saham di pabrik sepatunya untuk mengambil alih bank kecil tersebut pada tahun 1996. Hingga saat ini, Bank Mega tetap menjadi bank yang 100% dimiliki oleh warga negara Indonesia, sedangkan sebagian besar perusahaan di sektor tersebut adalah sektor keuangan Indonesia yang dimiliki oleh investor asing.