sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bernilai Tinggi, Tekmira Kembangkan Anoda Baterai dari Batu Bara

Market news editor Oktiani Endarwati
11/01/2021 16:30 WIB
Tekmira Badan Litbang Kemen ESDM menginisiasi penelitian anoda baterai dari bahan batu bara dengan mengkonversi batu bara jadi bahan baku pitch bernilai tinggi.
Bernilai Tinggi, Tekmira Kembangkan Anoda Baterai dari Batu Bara. (Foto : MNC Media)
Bernilai Tinggi, Tekmira Kembangkan Anoda Baterai dari Batu Bara. (Foto : MNC Media)

IDXChannel - Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara (Tekmira) Badan Litbang Kementerian ESDM menginisiasi penelitian anoda baterai dari bahan batu bara dengan mengkonversi batu bara menjadi bahan baku pitch bernilai tinggi.

Berdasarkan keterangan resmi Kementerian ESDM, Senin (11/1/2021), Penelitian yang dilaksanakan Kelompok Penelitian dan Pengembangan (KP3) Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Batu Bara ini bertujuan mendukung program hilirisasi batu bara menjadi bahan baku grafit sintetik yang bernilai tinggi. Kegiatan difokuskan pada pembuatan prekursor karbon dari residu destilasi batubara sebagai material penyimpanan energi.

Koordinator KP3 Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Batubara, Slamet Handoko menjelaskan, grafit merupakan bahan baku utama anoda baterai yang umum digunakan pada baterai peralatan elektronik seperti baterai telepon genggam, laptop dan kendaraan listrik. Material ini berkinerja tinggi dan memiliki kapasitas pengisian cepat dan umur yang panjang.

Menurutnya, saat ini sekitar 83% pasokan grafit alam dunia berasal dari China dan Brasil. Namun tidak semua grafit alam dapat digunakan sebagai anoda baterai, karena alasan kemurnian dan kualitas ukuran kristalnya. Grafit sintetik memiliki kemurnian dan ukuran kristal yang homogen.

"Sayangnya biaya proses pembuatan grafit sintetik secara konvensional dari minyak bumi masih mahal, mencapai 10 kali biaya pengolahan grafit alam. Walaupun harga grafit sintetik melangit, proporsi pemakaian grafit sintetik sebagai anoda baterai tidak berkurang. Untuk menekan biaya produksi, biasanya grafit sintetik dicampur dengan grafit alam olahan (spherical graphite)," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (11/1/2021).

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement