Peneliti Muda Puslitbang Tekmira ini menguraikan, pada prinsipnya grafit sintetik dapat disintesa dari segala jenis material karbon seperti biomassa, jelaga, arang dan limbah industri, asalkan memiliki media katalis yang cocok dan jaminan ketersedian pasokan. Jika dibandingkan dengan biomassa, kandungan karbon tetap (fixed-carbon) pada batubara rata-rata 2-3 kali biomassa.
"Hal ini yang mendasari pemilihan batubara dan turunannya sebagai prekursor karbon yang ekonomis. Semakin tinggi kandungan karbon tentu berdampak pada semakin baiknya keekonomian proses grafitisasi," pungkasnya. (*)