IDXChannel - Langkah Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) 25 basis poin menjadi 5,75 persen mengejutkan pelaku pasar.
Secara umum, suku bunga yang lebih rendah dapat memacu selera risiko (risk appette) investor terhadap aset berisiko seperti saham.
Head of Equity Research Mandiri Sekuritas, Adrian Joezer mengatakan, penurunan BI Rate menandai perubahan kebijakan BI untuk fokus menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
“Pemangkasan suku bunga ini memberi sinyal perubahan sikap BI terhadap pertumbuhan, meskipun langkah selanjutnya masih sangat bergantung pada faktor eksternal,” kata Adrian dalam Riset FLASH Strategy Sector Update, diterbitkan pada Kamis (16/1/2025).
Adrian pun merinci sederet sektor yang diuntungkan dari penurunan suku bunga. Ini mencakup perbankan, properti, dan otomotif. Ketiga sektor ini dianggap sensitif terhadap penurunan biaya pinjaman.