Menurut Gilarsi, penurunan terutama disebabkan oleh penjualan kendaraan listrik yang masih terbatas di paruh pertama tahun ini, mengingat sebagian besar pengiriman unit dijadwalkan terjadi di semester kedua 2025.
Di lain pihak, total aset tumbuh 11,4 persen (YoY) menjadi Rp1,791 triliun per 30 Juni 2025, dari Rp1,609 miliar per 31 Desember 2024.
Realisasi kenaikan aset, mayoritas karena adanya penambahan aset tetap seiring dengan selesainya pembangunan pabrik di Magelang, yang diharapkan dapat memperkuat kapasitas produksi kendaraan listrik dan peningkatan uang muka, seiring dengan masuknya pesanan dalam jumlah besar dari customer utama.
Sejalan dengan ekspansi ini, total liabilitas naik 38,4 persen (YoY) menjadi Rp627 miliar dari Rp453 miliar, disebabkan oleh kenaikan utang jangka pendek untuk mendukung modal kerja perusahaan.
Di tengah kondisi pasar otomotif nasional yang penuh tantangan, ditandai oleh penurunan penjualan kendaraan sebesar sembilan persen secara tahunan, berdasarkan data Gaikindo, VKTR berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan segmen manufaktur suku cadang sebesar empat persen (YoY) di Semester I-2025.