sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

BMRI Pertegas Optimisme Bisnis, Buyback Saham Jadi Sinyal Kekuatan Fundamental

Market news editor Shifa Nurhaliza Putri
29/10/2025 15:50 WIB
Bank berkode emiten BMRI ini mencatatkan laba bersih naik 1,84 persen secara bulanan atau month on month (MoM) menjadi Rp4,14 triliun.
BMRI Pertegas Optimisme Bisnis, Buyback Saham Jadi Sinyal Kekuatan Fundamental. (Foto: doc.BMRI)
BMRI Pertegas Optimisme Bisnis, Buyback Saham Jadi Sinyal Kekuatan Fundamental. (Foto: doc.BMRI)

IDXChannel – Di tengah fluktuasi ekonomi global, Bank Mandiri tetap mampu menjaga momentum pertumbuhan kinerja pada sembilan bulan pertama 2025. Berdasarkan laporan keuangan September 2025, bank berkode emiten BMRI ini mencatatkan laba bersih naik 1,84 persen secara bulanan atau month on month (MoM) menjadi Rp4,14 triliun.

Pencapaian tersebut mencerminkan ketahanan bisnis dan efektivitas strategi pengelolaan pendapatan serta biaya yang dijalankan secara disiplin. 

Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini, mengatakan pertumbuhan laba didorong oleh peningkatan pendapatan non bunga (fee based income) yang terus menguat dengan kontribusi terhadap total pendapatan mencapai 32 persen. 

“Kami terus memperkuat fundamental keuangan yang berkelanjutan melalui diversifikasi sumber pendapatan, penguatan digital banking, serta efisiensi biaya yang terukur,” ujarnya dalam keterangan resminya, Rabu (29/10).

Bukan tanpa sebab, Bank Mandiri juga mencatat pertumbuhan pendapatan digital banking sebesar 11 persen MoM yang dikontribusikan oleh super app. Livin’ dan super platform KOPRA sementara pendapatan treasury tumbuh 10 persen. Kedua sektor ini menjadi pendorong utama peningkatan fee-based income secara konsisten. 

Di samping itu, bank berlogo pita emas ini juga memperluas sumber pendapatan yang bersifat berulang untuk memastikan kesinambungan profitabilitas di tengah perubahan dinamika ekonomi. Tidak cuma berhenti di situ, fungsi intermediasi Bank Mandiri tetap solid. 

Penyaluran kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) konsolidasi per September 2025 masing-masing mencapai Rp1.764 triliun dan Rp1.884 triliun, dua-duanya tumbuh diatas rata-rata industri.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement