Adapun dari total lahan tersebut, mayoritas atau sebesar 70% dibuka untuk kawasan industri. Saat ini terdiri ada dari industri manufaktur, dan industri data center. Sedangkan 30% dikembangkan untuk kawasan residential, commercial, hotel dan rental.
"Bahkan kita optimis tahun depan dengan persiapan yang lebih baik, dengan antisipasi yang baik kita masih bisa bertumbuh," kata Tondy.
Menurutnya pergeseran penggarapan dari industri manufaktur ke industri data center mulai terjadi setidaknya pada dua tahun terakhir. Ketika penetrasi pengguna internet dan perkembangan teknologi digital, yang dipercepat oleh Pandemi, kebutuhan untuk pembangunan data center mulai meningkat.
"Jadi banyak pemain data center di dunia yang melirik pasar Indonesia dengan mempunyai populasi sekitar 257 juta ini, potensi sangat besar, dan penetrasi internet di Indonesia lebih dari 75%," pungkasnya.
(DES)