“Perseroan saat ini terus berupaya semaksimal mungkin menjaga performa kinerja selama recovery pabrik HSM#1. Perbaikan fasilitas HSM#1 akan selesai tahun ini dan diharapkan produksi pertama produk HRC pasca perbaikan akan dilakukan pada kuartal IV-2024,” jelas Purwono dalam keterangan resminya di Keterbukaan Informasi BEI, Jakarta, Selasa (4/6).
Sementara itu, pada tahun lalu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut membukukan pendapatan senilai USD1,45 miliar atau setara Rp22,45 triliun.
Dari sisi biaya usaha, terjadi penurunan 6% dibanding tahun lalu menjadi senilai USD125,33 juta atau setara Rp1,94 triliun di 2023 dan ada tambahan kontribusi positif dari bagian laba entitas asosiasi senilai USD41,41 juta atau setara Rp640 miliar.
Purwono menambahkan, perseroan menurunkan total liabilitas sebesar 10% dari USD2,61 miliar menjadi USD2,35 miliar di 2023. Hal ini karena adanya pembayaran sebagian pokok utang Tranche A dan Tranche B sebesar USD283,78 juta yang bersumber dari divestasi anak perusahaan maupun optimalisasi lahan.