sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bos Wall Street Peringatkan Risiko Koreksi Pasar Saham di Tengah Euforia AI

Market news editor Nia Deviyana
05/11/2025 05:00 WIB
Kekhawatiran meningkat di mana valuasi saham yang terkait teknologi artificial intelligence (AI) dinilai sudah terlalu tinggi.
Bos Wall Street Peringatkan Risiko Koreksi Pasar Saham di Tengah Euforia AI. Foto: Pixabay.
Bos Wall Street Peringatkan Risiko Koreksi Pasar Saham di Tengah Euforia AI. Foto: Pixabay.

Ledakan AI: Inovasi atau Gelembung Baru?

Lonjakan minat terhadap kecerdasan buatan generatif (generative AI) memunculkan perbandingan dengan era dot-com. Saat ini, investor menggelontorkan miliaran dolar ke perusahaan teknologi di tengah valuasi yang melonjak dan ekspektasi pertumbuhan besar-besaran.

Pada September, Citigroup memperkirakan belanja infrastruktur terkait AI oleh raksasa teknologi bisa melampaui USD2,8 triliun hingga 2029, naik dari estimasi sebelumnya sebesar USD2,3 triliun.

Antusiasme tersebut juga terlihat dari maraknya kesepakatan korporasi. Pada Senin, OpenAI menandatangani perjanjian senilai USD38 miliar selama tujuh tahun untuk membeli layanan komputasi awan dari Amazon.com.

Sebagai perbandingan, gelembung dot-com pada akhir 1990-an juga dipicu oleh investasi spekulatif pada perusahaan berbasis internet. Hal tersebut menyebabkan lonjakan harga saham teknologi sebelum akhirnya runtuh pada 2000, menghapus nilai pasar triliunan dolar.

(NIA DEVIYANA)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement