IDXChannel – Dalam satu bulan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level 6.000an. Hal itu dinilai terimbas dari aksi rencana pengurangan portofolio investasi Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan di pasar modal Indonesia.
“Turun nya transaksi dari BPJS TK cukup berpengaruh terhadap aktivitas transaksi investors, khusus nya institusi domestik yang memiliki kemiripan dengan BPJS TK seperti Taspen, Dapen dan lainnya,” ungkap Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono W Widodo, dalam keterangannya, Jumat (23/4/2021).
Laksono menilai bahwa BPJS TK dianggap sebagai leader atau mercusuar bagi institusi-intitusi domestic, sehingga pasang surut nya aktivitas BPJS TK akan mempengaruhi tindakan institusi di pasar saham.
“Untuk tinjauan, tidak ada pemantauan khusus dari BEI pada hal ini. BEI sebagai market operator tidak berhak mempengaruhi keputusan dan tindakan investasi yg dilakukan oleh investor,” tandasnya.
Sebelumnya, Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan akan mengurangi porsi investasi saham dan reksa dana, rencana ini membuat pasar modal bergejolak. Berikut daftar koleksi saham BPJS Ketenagakerjaan yang nilainya mencapai Rp4,6 triliun:
BUMN
1. ANTM Rp179 miliar
2. BMRI Rp216 miliar
3. BBNI Rp135 miliar
4. BBRI Rp196 miliar
5. BBTN Rp70 miliar
6. JSMR Rp40 miliar
7. KRAS Rp37 miliar
8. PGAS Rp465 miliar
9. SMGR Rp126 miliar
10. PTBA Rp12 miliar
11. TLKM Rp193 miliar
12. TINS Rp4 miliar
13. WIKA Rp35 miliar
Non BUMN
1. ADRO Rp3 miliar
2. AALI Rp44 miliar
3. ASII Rp201 miliar
4. BBCA Rp126 miliar
5. BSDE Rp5 miliar
6. ITMG Rp94 miliar
7. ICBP Rp60 miliar
8. INDF Rp47 miliar
9. KLBF Rp95 miliar
10. LSIP Rp79 miliar
11. SIMP Rp28 miliar
12. UNVR Rp236 miliar
13. UNTR Rp93 miliar
14. INCO Rp113 miliar. (TIA)