"Kita sekarang fokus pengembangan 116 MW yng tengah menunggu perizinan yang harus kami dapatkan kemudian juga menunggu negosiasi dengan para kontraktor-kontraktor yang kami tunjuk untuk melaksanakan proyek-proyek tersebut," kata Hendra.
Hendra berharap proyek 116 MW itu bisa diselesaikan BREN pada juni 2024. Selain itu, ia bilang, pihaknya juga memiliki capex yang sifatnya rutin untuk pengembangan bisnis panas bumi.
"Di luar itu kita akan mempunyai capex yang rutin sifatnya yaitu seperti pengeboran sumur-sumur supaya dijaga tingkat kesediaan uap supaya kami bisa menjalankan semua powerplan yang kami operasikan secara maksimum," pungkasnya.
(NIY)