sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bukan Pendanaan, Ini Hambatan Utama Pengembangan Energi Terbarukan Indonesia

Market news editor Anggie Ariesta
24/11/2023 09:39 WIB
Ernst & Young (EY) menilai pendanaan bukan hambatan utama pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
Bukan Pendanaan, Ini Hambatan Utama Pengembangan Energi Terbarukan Indonesia (Foto: MNC Media)
Bukan Pendanaan, Ini Hambatan Utama Pengembangan Energi Terbarukan Indonesia (Foto: MNC Media)

Semua faktor tersebut berdampak langsung terhadap risiko proyek, jangka waktu, biaya dan kelayakan bank secara keseluruhan sehingga mempengaruhi persyaratan pembiayaan, dan membuat pinjaman menjadi lebih mahal.

Laporan EY menggarisbawahi bahwa faktor-faktor tersebut mungkin membatasi akses terhadap pendanaan yang tersedia, tergantung pada tingkat keparahan risikonya.

Hambatan khusus yang diidentifikasi untuk Indonesia yakni;

  • Pertumbuhan sektor tenaga surya dan angin sebagian besar masih bergantung pada penghentian dini pembangkit listrik tenaga batu bara (CFPP)
  • Kurangnya kejelasan peraturan pengadaan dan prosedur tender
  • Tarif negosiasi yang rendah mempengaruhi bankability PPA

Rekomendasi untuk mengatasi hambatan:

  • Sinyal kebijakan yang kuat dan penghentian penggunaan batu bara secara tepat waktu untuk menarik minat pasar
  • Mendirikan badan khusus untuk memperlancar proses pengadaan tanah
  • Pengembangan model PPA untuk mengurangi jadwal negosiasi

“Untuk mendorong pertumbuhan energi terbarukan, Indonesia perlu memprioritaskan pengembangan jaringan listrik yang permintaannya belum terpenuhi, apalagi ketika energi terbarukan lebih menguntungkan secara ekonomi ketimbang menggunakan diesel atau bahan bakar fosil lainnya. Sedangkan untuk jaringan listrik utama di Jawa Bali, merancang solusi untuk memungkinkan penghentian dini pembangkit bahan bakar fosil adalah suatu keharusan agar pasar energi terbarukan dapat berkembang pesat," tambah dia.

Menurut laporan International Energy Agency (IEA), Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang punya potensi peningkatan kapasitas tenaga surya dan angin hingga tiga kali lipat pada 2030. 

Indonesia juga memiliki sumber daya angin yang melimpah, yang telah memicu minat besar terhadap potensi pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai di Indonesia, bersama dengan Jepang, Korea Selatan, Vietnam, dan Filipina.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement