Penambangan si emas hitam dan jasa tambang berkontribusi utama terhadap pendapatan DOID senilai USD730,14 juta, meski menghasilkan rugi kotor. Perseroan juga menghasilkan pendapatan investasi mencapai USD2,47 juta.
Manajemen DOID menyampaikan, kinerja paruh pertama tahun ini merupakan cerminan dari dampak gangguan operasional besar yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pemindahan lapisan penutup atau overburden removal DOID tercatat sebesar 209 juta bcm, turun 23 persen yoy. Sementara produksi batu bara mencapai 38 juta ton, turun 10 persen yoy.
"Penurunan ini terutama disebabkan oleh cuaca ekstrem dan penghentian operasional terkait insiden keselamatan oleh pihak lain pada kuartal I-2025," kata Direktur DOID, Iwan Fuad Salim dalam keterangan di Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Sementara itu, penurunan pendapatan DOID dipicu oleh rendahnya volume produksi, meski diimbangi oleh kenaikan harga jual rata-rata dari bisnis kontraktor tambang sebesar 3 persen yoy, dan bisnis kepemilikan tambang.