"Perjanjian ini merupakan peningkatan volume produksi dari volume produksi yang ada saat ini," tuturnya.
Indra mengakui, dengan penambahan perjanjian ini, akan memberikan dampak positif terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan maupun kelangsungan usaha perseroan.
"Perjanjian ini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan perseroan kurang lebih senilai Rp107,8 triliun atau setara dengan USD7,8 miliar," ujar Indra.
Dari data RTI Business, saham DOID turun 1,47 persen di Rp670 pada perdagangan Senin ini (28/10/2024) hingga pukul 13.34 WIB. Pun dengan saham BYAN milik konglomerat Low Tuck Kwong juga susut 1,17 persen di Rp16.900.
(Fiki Ariyanti)