BUMI pernah merencanakan kuasi reorganisasi pada 2024. Namun, rencana tersebut dibatalkan sebelum akhirnya dihidupkan kembali pada tahun ini.
Menurut manajemen, BUMI lebih siap untuk menjalankan rencana ini karena kinerja keuangan perseroan terus membaik. Sejak 2016, BUMI mencetak laba kecuali pada 2020. Sementara pada 2024, bottom line perseroan menyentuh USD90 juta.
BUMI mengalami tekanan dari sisi non-operasional, terutama akibat beban bunga atas utang PKPU. Utang yang berpengaruh besar pada laba ini, kata manajemen, sudah dilunasi pada Oktober 2022, sehingga tak lagi menjadi beban perseroan di masa depan.
"Perseroan memiliki prospek yang baik, terbukti dengan adanya laba operasional positif dalam laporan keuangan tahunan yang diaudit selama tiga tahun berturut-turut," katanya.
(Rahmat Fiansyah)