IDXChannel - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menargetkan peningkatan produksi baru bara bisa mencapai 75-80 juta ton hingga akhir tahun 2023. Dari total target produksi tersebut, sebanyak 70% atau 52-55 juta ton produksi batu bara perseroan akan dipenuhi dari anak usaha BUMI yaitu PT Kaltim Prima Coal (KPC).
Sementara sebanyak 30% produksi batu bara perseroan akan dipenuhi oleh PT Arutmin Indonesia. Melansir laporan resmi perseroan, KPC merupakan salah satu tambang batu bara termal dengan ekspor terbesar di dunia. Selain itu, KPC dan Arutmin menguasai sebanyak 25% produksi batu bara nasional.
“Karena KPC belum dieksplorasi secara menyeluruh, maka potensi yang dimiliki masih sangat besar,” demikian dikutip dari laporan resmi BUMI, dikutip Kamis (11/5/2023).
Manajemen menyampaikan ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam proses peningkatan produksi, dari muai hujan lebat yang terus menerus sejak akhir 2021, krisis energi dunia yang diperburuk oleh perkembangan geopolitik global, kekhawatiran akan resesi di negara-negara maju, serta ketidakstabilan keuangan yang terjadi baru-baru ini yang berpotensi menyebabkan gangguan ekonomi lebih lanjut.
Di samping itu, aturan baru pemerintah tentang royalti berdampak juga pada perolehan laba yang tinggi bagi perusahaan batu bara yang diberikan perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) baru.