Mengutip Bloomberg, Kamis (8/2), fluktuasi tersebut terjadi setelah negara tersebut mengganti kepala regulator sekuritasnya pada Rabu, sebuah langkah mengejutkan yang mungkin menandakan langkah yang lebih kuat untuk mendukung pasar saham.
Indeks harga konsumen China turun pada bulan lalu pada laju tercepat sejak krisis keuangan global ketika negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut berjuang untuk melepaskan diri dari tekanan deflasi yang terus-menerus.
Saham Alibaba Group Holding Ltd. turun sekitar 5 persen meskipun perusahaan mengumumkan pembelian kembali (buyback) saham senilai USD25 miliar.
“Pasar terus mengatasi kekhawatiran, termasuk pergeseran ekspektasi Fed, ketegangan geopolitik, dan kondisi pasar yang overbought,” kata Mark Hackett dari Nationwide Funds Group, dilansir dari Bloomberg.
“Kita sedang memasuki periode musiman yang lesu, tetapi pasar memiliki momentum yang kuat,” tambahnya.