Pelaku pasar terus mencermati tarif balasan yang dijanjikan Presiden AS Donald Trump dan dampaknya terhadap ekonomi global di tengah kekhawatiran perang dagang.
Pada Senin, Trump menyatakan bahwa tarif otomotif akan segera diberlakukan, meskipun ia mengisyaratkan tidak semua tarif yang diancamkannya akan berlaku mulai 2 April, dan beberapa negara mungkin mendapatkan pengecualian.
Komentar tersebut cukup untuk mendorong saham AS menguat. Indeks S&P 500 ditutup di level tertingginya dalam lebih dari dua pekan, sementara reli saham teknologi membuat Nasdaq melonjak lebih dari 2 persen pada Senin (24/3) waktu setempat.
“Kita mulai mendapat gambaran lebih jelas mengenai kebijakan tarif ini, dan setidaknya hal itu membawa sedikit kepastian bagi pasar,” ujar analis senior di Capital.com, Kyle Rodda.
Para analis tetap berhati-hati dan skeptis terhadap keberlanjutan reli ini.
“Nada kebijakan perdagangan mungkin mulai melunak, tetapi risiko kebijakan tetap tinggi,” kata CEO Global CIO Office, Gary Dugan. “Hambatan bagi pasar masih sangat nyata.”