Negara-negara Barat tak henti-hentinya memberikan sejumlah paket sanksi terhadap Rusia. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Minggu (6/3) bahwa mereka sedang menjajaki embargo terkoordinasi terhadap Rusia untuk menahan agresinya terhadap Ukraina sambil memastikan rantai pasokan global tetap terkendali.
Sebagai balasan atas sanksi Barat, Putin menandatangani dekrit yang mengizinkan pemerintah dan perusahaan untuk membayar kreditur asing melalui mata uang rubel.
"Untuk ekonomi AS, kita sekarang melihat adanya stagflasi, dengan inflasi yang terus meningkat dan pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dari yang diharapkan sebelum peperangan dimulai," kata Analis Yardeni Research, Ed Yardeni dalam sebuah catatan, dilansir Investing.com, Senin (7/3/2022).
Sementara itu, Federal Reserve AS dan bank sentral utama lainnya sekarang tengah menggodok pengetatan kebijakan moneter untuk mengekang inflasi tanpa memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan aset berisiko. (TIA)