Bank sentral juga mengakui dampak lonjakan imbal hasil obligasi baru-baru ini terhadap perekonomian.
Imbal hasil (yield) obligasi Treasury AS bertenor 10-tahun juga sudah turun lebih dari 10bps menjadi 4,66 persen pada penutupan perdagangan Kamis (2/11), dan mencapai angka terendah dalam hampir dua minggu.
Sebelumnya, imbal hasil Treasury AS sempat mencapai all time high (ATH) sejak 2007 sebesar 5 persen pada akhir Oktober lalu, karena para investor tengah mencerna kebijakan moneter terbaru The Fed.
Selain itu, Departemen Keuangan juga mengumumkan akan menjual surat utang dan obligasi dengan jangka waktu yang lebih panjang senilai USD112 miliar, lebih rendah dari ekspektasi sebesar USD114 miliar.
Karena melonjaknya imbal hasil utang jangka panjang membuat pemerintah AS enggan menerbitkan obligasi dengan tenor 10 tahun dan obligasi dalam jumlah lebih besar. (ADF)