Risalah pertemuan Federal Reserve (The Fed) 17–18 Desember yang dirilis Rabu menunjukkan para pejabat melihat risiko meningkat bahwa tekanan harga mungkin tetap tinggi.
Sementara, pembuat kebijakan mulai memikirkan dampak kebijakan yang diharapkan dari pemerintahan Trump yang akan datang.
Sentimen pasar rapuh setelah laporan CNN International menyebutkan Trump sedang mempertimbangkan program tarif baru dengan menggunakan Undang-Undang Kewenangan Darurat Ekonomi Internasional, yang mengizinkan presiden mengelola impor selama keadaan darurat nasional.
Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun mencapai puncaknya di 4,73 persen, tertinggi sejak April 25, sebelum sedikit turun menjadi 4,677 persen pada Rabu sore hari waktu setempat.
Menjelang Trump menjabat akhir bulan ini, kekhawatiran tentang potensi tarif tambahan terhadap mitra dagang AS telah membuat investor gelisah, mengingat kebijakan Trump, termasuk deportasi massal dan tarif, dapat memicu tekanan inflasi.