Bulan lalu, Trump menggandakan tarif impor dari India hingga 50 persen, sebagian karena pembelian minyak Rusia oleh New Delhi.
“Ini risiko terhadap biaya operasional dan margin, terutama. Jelas bisa menaikkan upah dan biaya tenaga kerja sedikit,” kata Analis Keuangan Senior Capital.com, Kyle Rodda.
“Perusahaan teknologi juga bisa berada dalam posisi sulit menghadapi tindakan punitif jika mereka mencoba mengalihdayakan tenaga kerja karena tidak bisa menemukan cukup pekerja di AS,” imbuhnya.
Di sisi makroekonomi, investor tetap menunggu petunjuk arah kebijakan moneter AS setelah pemangkasan suku bunga pekan lalu, meski The Fed mengisyaratkan fase pelonggaran yang bertahap di masa depan.
Sejumlah pejabat The Fed dijadwalkan berbicara pekan ini, sementara data inflasi favorit bank sentral tersebut akan dirilis pada Jumat dan diperkirakan menjadi penentu arah suku bunga jangka pendek.