Tarif untuk Korea Selatan tetap sama seperti yang diumumkan sebelumnya, sementara tarif untuk Jepang naik 1 poin dari yang diumumkan pada 2 April. Sepekan setelah pengumuman itu, Trump sempat menetapkan batas sementara semua tarif timbal balik di angka 10 persen hingga tenggat Rabu ini. Hingga kini, baru dua kesepakatan yang tercapai, yakni dengan Inggris dan Vietnam.
Wakil presiden Asia Society Policy Institute, Wendy Cutler, menyebut keputusan Trump menaikkan tarif terhadap dua sekutu dekat AS ini disayangkan. Namun, menurutnya, masih ada peluang untuk terobosan baru dalam negosiasi.
“Meski kabar ini mengecewakan, bukan berarti semuanya berakhir,” kata Cutler.
Trump juga mengumumkan AS akan mengenakan tarif 25 persen terhadap barang dari Tunisia, Malaysia, dan Kazakhstan; 30 persen untuk Afrika Selatan, Bosnia & Herzegovina; 32 persen untuk Indonesia; 35 persen untuk Serbia dan Bangladesh; 36 persen untuk Kamboja dan Thailand; serta 40 persen untuk Laos dan Myanmar.
Korea Selatan menyatakan akan meningkatkan intensitas negosiasi dagang dengan AS dan menilai rencana terbaru Trump ini sebagai perpanjangan masa tenggang untuk penerapan tarif timbal balik.