"AS dan China tengah terjebak dalam permainan adu kuat yang belum pernah terjadi sebelumnya dan sangat mahal. Tampaknya kedua pihak tidak mau mundur," ujar Kepala Ekonom China di Nomura, Ting Lu.
"Situasi ini sangat dinamis, sehingga mustahil memperkirakan secara akurat dampak perang dagang AS-China terhadap ekonomi China," katanya.
Yuan onshore sudah tertekan ke level terendah sejak 2023. Pasar kini menunggu kebijakan kurs tengah dari Bank Sentral China pada Rabu, yang ditetapkan di 7,2066 per dolar—terlemah sejak September 2023.
Analis JPMorgan menilai eskalasi tarif AS terhadap China cukup mengganggu untuk mendorong ekonomi global ke jurang resesi.
"Dengan besarnya nilai impor dari China, tarif ini setara dengan lonjakan pajak sebesar USD400 miliar bagi rumah tangga dan bisnis di AS," tulis JPMorgan dalam catatan kepada kliennya.