sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bursa Asia Mixed, Investor Was-was Kenaikan Harga Minyak Picu Inflasi

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
08/03/2022 10:21 WIB
Bursa saham di kawasan Asia Pasifik bergerak variatif pada perdagangan Selasa pagi (8/3/2022).
Bursa saham di kawasan Asia Pasifik bergerak variatif pada perdagangan Selasa pagi (8/3/2022). (Foto: MNC Media)
Bursa saham di kawasan Asia Pasifik bergerak variatif pada perdagangan Selasa pagi (8/3/2022). (Foto: MNC Media)

Amerika Serikat juga tengah membahas kemungkinan embargo impor energi dari Rusia, sebagai pukulan bagi Negeri Beruang Merah. Namun Rusia tak tinggal diam. Kremlin membalas tekanan AS-NATO dengan menanggapi akan memotong pasokan gas alam ke Eropa melalui pipa Nord Stream 1.

"Ini semua masih berkaitan dengan perlambatan pertumbuhan dan peningkatan inflasi," kata Analis Rock Creek Alifia Doriwala kepada Bloomberg, Selasa (8/3/2022).

Seperti diketahui, para perwakilan Rusia dan Ukraina mengadakan pembicaraan pada Senin (7/3) untuk merundingkan gencatan senjata. Pembicaraan masih akan berlanjut, kendati dalam putaran terakhir menemui titik buntu. Sebelumnya Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa Ukraina harus menyetujui tuntutannya agar konflik berakhir.

“Dengan semakin intensifnya sanksi terhadap Rusia, ini akan memukul semua sektor," pungkas Doriwala.

Bank sentral juga ingin memperketat kebijakan moneter mereka, menambah tantangan. Kesenjangan antara imbal hasil Treasury AS dua tahun dan 10-tahun adalah yang terkecil sejak Maret 2020, sebuah tanda peringatan dari prospek pertumbuhan yang lebih kecil. (TIA)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement