Terakhir, sentimen mencapai titik terendah sejak September 2022, karena kekhawatiran terhadap prospek global.
“Produsen tidak bersemangat. Perekonomian telah menunjukkan tanda-tanda mencapai titik terendah, namun landasan pemulihannya tidak kokoh,” kata Dr. Wang Zhe, ekonom senior di Caixin Insight Group.
Sementara di Jepang, mata uang yen akhirnya terdepresiasi melewati angka 151 per dolar, berada di dekat level terendah dalam satu tahun dan beresiko melemah lebih jauh ke posisi terendah sejak 1990.
Pelemahan yen karena langkah Bank of Japan untuk melonggarkan cengkeramannya pada suku bunga jangka panjang yang dipandang tidak cukup untuk mendorong kinerja mata uang tersebut terhadap dolar AS.
Kesenjangan suku bunga ini telah menekan mata uang yen selama bertahun-tahun. BOJ mempertahankan suku bunga kebijakannya tetap di -0,1 persen dan mempertahankan target imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10-tahun di sekitar 0 persen.