Selama akhir pekan, Beijing mengumumkan bahwa pihaknya sedang meninjau proposal dari Washington untuk membahas tarif yang diusulkan Presiden AS Donald Trump terhadap barang-barang asal China, meskipun memperingatkan agar Amerika Serikat tidak menggunakan apa yang disebut sebagai “taktik tekanan.”
Sementara itu, Menteri Keuangan Jepang menegaskan bahwa negara tersebut tidak akan menggunakan kepemilikan surat utang AS senilai lebih dari USD1 triliun sebagai alat tawar dalam pembicaraan dagang dengan Washington. Penegasan ini datang setelah pernyataan sebelumnya memicu spekulasi, menurut laporan Reuters pada Minggu. Katsunobu Kato menjelaskan bahwa komentarnya hanya menjawab pertanyaan hipotetis mengenai jaminan kepada AS bahwa Jepang tidak akan tiba-tiba menjual obligasi tersebut.
Di sisi lain, Toyota Motor diperkirakan membukukan kenaikan laba operasional pada kuartal IV berkat peningkatan penjualan, menurut Bloomberg News pada Jumat lalu. Namun, tarif dagang tetap diperkirakan berdampak moderat terhadap kinerja keuangan sepanjang 2025. (Aldo Fernando)