“Iran lebih mungkin melakukan gangguan terbatas yang menakuti kapal tanker daripada menutup Selat Hormuz, karena itu sama saja mematikan ekspor mereka sendiri,” kata analis komoditas Commonwealth Bank of Australia, Vivek Dhar, dikutip Reuters.
“Dalam skenario gangguan selektif terhadap jalur pelayaran, diperkirakan harga Brent mencapai minimal USD100 per barel,” ujarnya.
Saat ini Brent diperdagangkan naik cukup terkendali, 2,7 persen ke USD79,12 per barel, sementara minyak mentah AS naik 2,8 persen ke USD75,98. Di pasar komoditas lain, emas sedikit turun 0,1 persen ke USD3.363 per ons.
Pasar saham sejauh ini menunjukkan ketahanan, dengan futures S&P 500 turun moderat 0,5 persen dan Nasdaq turun 0,6 persen.
Indeks MSCI Asia-Pasifik di luar Jepang merosot 0,5 persen, sedangkan Nikkei Jepang melemah 0,49 persen, Shanghai turun 0,12 persen, Hang Seng merosot 0,62 persen, KOSPI minus 0,54 persen, dan ASX 200 Australia berkurang 0,77 persen.