sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bursa Eropa Menguat Ditopang Saham Perbankan

Market news editor Febrina Ratna
15/09/2022 16:23 WIB
Indeks saham Eropa naik tipis pada Kamis (15/9/2022), terangkat saham bank perbankan.
Bursa Eropa Menguat Ditopang Saham Perbankan. (Foto: MNC  Media)
Bursa Eropa Menguat Ditopang Saham Perbankan. (Foto: MNC Media)

Pemberi pinjaman pun berpotensi mendapatkan hasil maksimal dari kebijakan suku bunga yang lebih tinggi. Sementara itu, Morgan Stanley meningkatkan sektor perbankan menjadi lebih berat jika melihat valuasi yang murah dan pendapatan yang kuat.

Data inflasi AS yang tinggi sempat memicu aksi jual di pasar ekuitas global pada awal pekan ini. Kondisi tersebut memperkuat pandangan bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menaikkan suku bunga lagi 75 basis poin (bps) minggu depan.

Bank Sentral Eropa telah menaikkan suku bunga pinjaman acuan sebesar 75 bps pekan lalu. “Kita dapat melihat bahwa kinerja bank terus meningkat, sedangkan saham teknologi dan pertumbuhan dengan kelipatan tinggi berkinerja buruk, yang berarti pasar semakin bullish karena pertumbuhan ekonomi tidak terhambat,” kata Sumit Kendurkar, pedagang senior di Optiver di Amsterdam dikutip dari Reuters, Kamis (15/9/2022).

European Central Bank (ECB) berusaha mengejar The Fed, yang yang mengambil kebijakan moneter yang agresif sejak awal tahun ini. Alhasil, STOXX 600 turun sekitar 14% sepanjang tahun ini, meskipun kerugiannya masih lebih kecil dibandingkan dengan penurunan 17% di S&P 500.

Penghentian tiba-tiba pipa gas alam ke Eropa oleh Rusia telah menimbulkan kekhawatiran tentang musim dingin yang berat bagi Eropa, dengan sektor utilitas pengimpor gas menanggung beban sentimen negatif.

Meski begitu, saham Uniper Jerman naik 3,2% setelah importir gas mengatakan pemerintah mungkin mengambil saham pengendali di perusahaan tersebut untuk mencari bantuan lebih lanjut.

Inflasi setinggi langit di zona euro telah mendorong krisis biaya hidup di benua tersebut. Saham H&M turun 0,7% setelah peritel itu membukukan penjualan triwulanan yang lebih rendah.

Itu karena pembeli mengencangkan pengeluaran saat tagihan energi dan makanan melonjak. Selain itu H&M terus berjuang untuk bisa bersaing dengan Zara.

(FRI)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement