Sebuah komite Kongres di DPR AS menyetujui RUU pajak besar-besaran Presiden Donald Trump, yang akan diajukan untuk pemungutan suara pada pekan ini di tengah penolakan dari sekelompok Republikan. RUU ini diperkirakan menambah antara USD3 triliun dan USD5 triliun pada utang nasional selama satu dekade.
Pemangkasan Moody dikritik secara luas oleh pemerintahan Trump, yang menggembar-gemborkan sejumlah langkah untuk menurunkan belanja pemerintah dan tingkat utang. Namun, langkah-langkah tersebut khususnya Departemen Efisiensi Pemerintah yang dipimpin Elon Musk, sejauh ini belum menghasilkan apapun.
Trump pada akhir pekan mengatakan Walmart (NYSE:WMT) harus menanggung kenaikan harga yang berasal dari tarif impor yang lebih tinggi, dan memperingatkan raksasa ritel itu terhadap kenaikan harga apa pun.
Peringatannya muncul setelah Walmart pekan lalu mengatakan tak akan mampu menanggung semua biaya tarif, dan perlu menaikkan harga barang dagangan yang datang dari China. Walmart mengatakan, tarif yang lebih rendah yang disetujui oleh AS dan China pada pekan lalu akan menaikkan harga.
Komentar Walmart menyoroti hambatan besar perusahaan-perusahaan AS yang bergantung pada impor. Seperti diketahui, Walmart adalah pengecer terbesar di dunia dan sebagian besar sebagai penentu kekuatan konsumen AS. Namun sahamnya turun 1,5 persen.