Imbal hasil obligasi di tingkat global juga terus melanjutkan penurunan setelah sempat menembus area tertingginya. Adapun dolar juga mulai goyah menjelang laporan inflasi AS yang dapat memberi petunjuk tentang laju kenaikan suku bunga AS.
Hal ini membuat investor mengambil sikap lebih berhati-hati terhadap kemungkinan gejolak volatilitas pasar.
"Kami belum bisa membaca berapa banyak kenaikan suku bunga AS yang akan terjadi tahun ini, dan saya rasa The Fed juga tidak tahu, dan itu membuat pasar sedikit gugup," kata Analis IG Australia, Kyle Rodda, dilansir Reuters, Kamis (10/2/2022).
"Apapun data yang muncul akan mengobarkan kegugupan itu, dan itu mengarah pada ketidakstabilan yang kita lihat di pasar nantinya." lanjutnya.
Seperti diketahui, Wall Street semalam berakhir positif yang didorong oleh performa saham-saham teknologi bigcaps. Nasdaq melonjak 2,08%, S&P 500 berakhir 1,45% lebih tinggi, dan Dow Jones tumbuh 0,86%.