"Ke depannya, kami pun memprediksi situasi politik yang lebih stabil dan lebih inklusif di bawah Presiden Prabowo sehingga bisa lebih kondusif bagi iklim usaha dan pertumbuhan ekonomi," katanya dalam riset.
Di samping itu, menurut Soh, fundamental ekonomi Indonesia ke depan akan semakin baik ditopang oleh siklus komoditas sehingga bisa memperkuat rupiah sekaligus menarik kembali investasi asing ke Indonesia.
Dari sisi sektoral, lembaga manajemen aset asal Singapura itu memprediksi upaya Prabowo mendorong pertumbuhan ekonomi akan menguntungkan lebih banyak sektor ekonomi dari yang selama ini tergantung pada perbankan.
"Sektor-sektor komoditas seperti pertanian dan logam seperti tembaga dan nikel akan meningkatkan setelah siklus melemah di 2023," kata Soh.
Sektor konsumer, menurut dia, juga akan diuntungkan dari kebijakan pemerintah yang mendukung kelas menengah ke bawah. Lalu, sektor properti termasuk konstruksi, semen, dan perumahan juga menarik akibat program perumahan Prabowo.