Pelemahan ini turut berdampak terhadap kapitalisasi pasar atau market cap, yang turun 11,68 persen secara bulanan menjadi Rp10.879,86 triliun.
Salah satu faktor yang turut menekan IHSG adalah arus keluar dana asing yang signifikan.
“Investor non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp18,19 triliun sepanjang Februari 2025 dan mencapai Rp21,9 triliun sejak awal tahun,” ujar Inarno.
Komentar analis
Head of Investment PT Eastspring Investment Indonesia, Liew Kong Qian mengakui, tekanan jual dari investor asing sempat mendorong IHSG ke level terendah sejak 2021.
“Pasar saham Indonesia mulai memasuki wilayah bearish, koreksi mendekati 21 persen dari puncaknya pada bulan September 2024,” kata Liew Kong dalam ulasannya kepada IDX Channel, Jumat (28/2/2025).