IDXChannel - Rich Step Internasional Ltd bersama PT Green Power Group Tbk (LABA) resmi memulai proses uji tuntas (due diligence) atas PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) yang menjadi perusahaan target akuisisi.
Langkah ini merupakan bagian dari rencana calon pengendali mengakuisisi mayoritas saham KRYA yang dimiliki PT Bangun Karya Artha Lestari, Dharmon Budiono, Brigitta Notoamodjo, dan Pramana Budiharjo dengan porsi hampir 80 persen.
"Kami sangat berterima kasih atas komitmen langsung dari Rich Step International Ltd dan PT Green Power Group Tbk dalam menjalankan proses (due diligence) ini," kata Direktur Utama KRYA, Dharma Budiono lewat keterangan resmi, Senin (7/7/2025).
"Manajemen Bangun Karya telah menyiapkan dokumen, akses data, serta data pendukung untuk memastikan kelancaran tahapan due diligence ini," ujar Dharmo.
Rich Step, perusahaan yang bergerak di bidang komoditas dan jasa keuangan asal Hong Kong mengumumkan rencana mengakuisisi KRYA. Dalam aksi korporasi itu, Rich Step juga menggandeng LABA.
Calon pengendali baru tersebut memulai proses due diligence pada 6 Juli 2025. Hal itu ditandai dengan kunjungan Managing Director Rich Step, William Teng dan Direktur Utama LABA, An Shaohong yang didampingi oleh Direktur LABA, William Ong.
Kunjungan tersebut menjadi bagian penting dari proses evaluasi menyeluruh terhadap Bangun Karya yang mencakup aspek Legal, Tax, dan Financial Due Diligence, sebagai tahapan awal menuju kerja sama strategis antar kedua belah pihak.
Rencana akuisisi ini bertujuan menjadikan KRYA sebagai bagian dari strategi bisnis global Rich Step International Ltd, khususnya dalam mendukung sinergi bisnis, khususnya dalam pengembangan portofolio di sektor perdagangan, penyertaan modal dalam anak perusahaan, serta bisnis kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Dharmo berharap proses ini dapat memberikan hasil yang objektif dan konstruktif, serta menjadi fondasi awal untuk kolaborasi strategis yang saling menguntungkan antara kedua pihak.
(Rahmat Fiansyah)