Tak hanya itu, manajemen pun optimis dapat membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp25 triliun hingga Rp30 triliun di tahun 2022 ini, terutama dengan support likuiditas perusahaan yang jauh lebih baik.
Destiawan menyebut, pihaknya juga mendapat dukungan dari pemerintah berupa fasilitas pinjaman sindikasi Bank Himbara dengan penjaminan pemerintah, penerbitan obligasi/sukuk dan aksi korporasi rights issue.
Senada, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita, Taufik Hendra Kusuma menambahkan bahwa proses perdagangan rights issue Waskita saat ini telah berlangsung dari 30 Desember 2021 hingga 12 Januari 2022, dengan harga penebusan right sebesar Rp620 dan jumlah dana yang ditargetkan sebesar Rp11,96 triliun, termasuk dana PMN yang telah disetor oleh pemerintah.
“Kami sangat mengapresiasi kepercayaan investor yang telah berpartisipasi aktif dalam penebusan rights sebagai bentuk dukungan perbaikan fundamental keuangan Waskita,” jelas Taufik.
(IND)