Menurut Activate Consulting, pasar AS saat ini dalam mode 're-commerce' senilai USD80 miliar, dan diperkirakan akan tumbuh sebesar 20 persen per tahun menjadi USD130 miliar pada tahun 2025 mendatang.
Sejak dicaplok Naver, saham Poshmark terpantau melonjak 14 persen menjadi USD17,8. Namun, saham Naver justru jatuh sebesar 7,5 persen, seiring pelemahan Won, yang secara akumulatif telah minus 17 persen sepanjang tahun ini terhadap dolar AS, sekaligus menyentuh level terendah sejak 2009.
Namun, Naver juga melaporkan bahwa Poshmark mengalami kerugian kuartalan yang lebih luas, karena diperburuk oleh pertumbuhan e-commerce yang relatif melambat.
"Pasar online berubah begitu cepat. Tidak melakukan apa pun bisa berarti kehilangan nilai jangka panjang. Kami akan melakukan segalanya untuk melaksanakan apa yang telah kami janjikan kepada investor dua tahun hingga lima tahun dari sekarang,” ujar Chief Executive Officer Naver Corp, Soo Yeon Choi, dalam laporan tersebut. (TSA)
Penulis: Bayu Rama