IDXChannel - Perusahaan e-commerce Korea Selatan, Naver Corp, mengumumkan aksi korporasinya dengan membeli platform kompetitor sesama e-commerce asal Amerika Serikat (AS), Poshmark Inc.
Sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (4/10/22), saham Poshmark dihargai USD17,9 per saham dalam kesepakatan kedua saham, dengan nilai transaksi total sebesar USD1,2 miliar. Dengan transaksi tersebut, Naver akan memiliki seluruh saham Posmhmark yang beredar di pasar e-commerce AS.
"Nilai perusahaan (Poshmark) adalah sekitar USD1,2 miliar, termasuk pertimbangan (menyuntikkan) uang tunai untuk (permodalan) Poshmark, sehingga total investasi Naver adalah USD1,6 miliar,” ujar Juru Bicara Naver, dalam laporan Reuters tersebut.
Dengan kurs terkini sebesar Rp15.230 per dolar AS, maka total nilai investasi yang dikucurkan Naver untuk mengakuisisi Poshmark setara dengan Rp24,36 triliun.
Saat ini Naver dikenal sebagai mesin pencari teratas di pasar Korea Selatan, yang berambisi memperluas cakupan bisnisnya ke pasar AS. Salah satunya dengan mencaplok Poshmark, yang merupakan platform konsumen ke konsumen (CtoC) terbesar di Amerika Utara, dengan 80 juta pengguna terdaftar, yang didominasi oleh pengguna aktif Milenial dan Gen Z.
Menurut Activate Consulting, pasar AS saat ini dalam mode 're-commerce' senilai USD80 miliar, dan diperkirakan akan tumbuh sebesar 20 persen per tahun menjadi USD130 miliar pada tahun 2025 mendatang.
Sejak dicaplok Naver, saham Poshmark terpantau melonjak 14 persen menjadi USD17,8. Namun, saham Naver justru jatuh sebesar 7,5 persen, seiring pelemahan Won, yang secara akumulatif telah minus 17 persen sepanjang tahun ini terhadap dolar AS, sekaligus menyentuh level terendah sejak 2009.
Namun, Naver juga melaporkan bahwa Poshmark mengalami kerugian kuartalan yang lebih luas, karena diperburuk oleh pertumbuhan e-commerce yang relatif melambat.
"Pasar online berubah begitu cepat. Tidak melakukan apa pun bisa berarti kehilangan nilai jangka panjang. Kami akan melakukan segalanya untuk melaksanakan apa yang telah kami janjikan kepada investor dua tahun hingga lima tahun dari sekarang,” ujar Chief Executive Officer Naver Corp, Soo Yeon Choi, dalam laporan tersebut. (TSA)
Penulis: Bayu Rama